Musi Banyuasin, Sumsel9.com -Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kini tengah mencuri perhatian para pelaku usaha dengan potensi ternak jangkrik yang menjanjikan. Dengan siklus produksi hanya 35 hari dan modal awal sekitar Rp1 juta, usaha ini menawarkan keuntungan berlipat bagi para peternak. Namun, meski memiliki prospek cerah, tantangan utama yang dihadapi adalah terbatasnya penyerapan pasar.
Salah satu peternak jangkrik di Muba, Wilson (37th), mengungkapkan bahwa harga jangkrik di wilayahnya saat ini paling rendah masih berada di kisaran Rp50.000 per kilogram. “Kami memiliki produksi yang sangat cepat, tetapi saat terjadi panen bersamaan atau ‘banjir’ jangkrik, banyak hasil panen yang tidak terserap pasar dan akhirnya terbuang,” ujarnya. Saat ini, jangkrik di Muba masih sebatas digunakan sebagai pakan ternak, seperti untuk burung kicau, ikan, serta umpan pancing.