Ia mengungkapkan penurunan angka prevalensi stunting di Kabupaten OKK harus dipertahankan dengan melibatkan seluruh pihak.
“Semua harus terlibat sebagaimana yang disampaikan Bapak Bupati, ada Tim pangan, ada Tim Pola Asuh, Tim Sanitasi dan Tim Lintas Sektor untuk menjaga prevelansi stunting nasional berada di angka 14%”, tandasnya.
.
Pada kesempatan yang sama Bupati OKI, H. M. Djafar Shodiq mengatakan saat ini program percepatan penurunan stunting menjadi program prioritas nasional, karena isu stunting atau kurang gizi buruk menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten OKI.
“Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Ogan Komering Ilir telah berhasil menurunkan angka prevelansi stunting tertinggi di Indonesia. Kita harus terus jaga konsistensi ini, salah satunya dengan pola Duta Bapak Bunda Asuh Stunting untuk capai zero stunting”, ujar Shodiq. Kamis, (28/12).