Namun disatu sisi, banyak kebutuhan masyarakat yang harus dia selesaikan untuk menekan angka kemiskinan ei Kabupaten Banyuasin.
“Rendahnya pendapatan masyarakat, keterbatasan lapangan pekerjaan, lambatnya pertumbuhan ekonomi dan rendahnya tingkat pendidikan menjadi faktor yang meningkatkan angka kemiskinan, ini harus yang diurusi ketika saya mengemban amanah sebagai Bupati Banyuasin saat itu,” ujar Askolani Jasi
Sebut saja di tahun 2021, angka kemiskinan di Kabupaten Banyuasin tembus 10,17 % (jiwa), peeentase yang tidak sedikit.
Dalam hatinya, Askolani Jasi ingin bekerja keras agar angka kemiskinan bisa menembus satu digit saja.
“Harus tembus satu digit, itu target kita sejak awal ketika dipercaya dan diberi amanah oleh rakyat Banyuasin,” beber mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyuasin ini.
Dan perlahan namun pasti, Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang dinakhodai H. Askolani Jasi, SH.MH, berhasil mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang diukur dengan penurunan angka kemiskinan dari tahun ke tahun.
Hal ini ditandai dengan terus terjadinya tren yang cenderung mengalami penurunan yang sangat signifikan dalam kurun waktu 19 tahun sejak tahun 2003, berdasarkan data kemiskinan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel) angka kemiskinan di daerah ini pada tahun 2021 sebesar 10,17% (jiwa).
Angka tersebut menurun di tahun 2022 sebesar 10,00% (88.550 jiwa). “Ada tren menurun, angka kemiskinan berkurang dengan signifikan,” tambah dia.