“Ada beberapa poin yang kami lakukan, antara lain pemeriksaan (BAP) terhadap tiga pengelola kantin, kepala sekolah SDN 3 Sekayu, satu anak korban yang masih dirawat, serta tujuh anak lainnya yang sudah pulang,” jelasnya.
Selain itu, pengambilan sampel pangan juga dilakukan untuk diuji lebih lanjut, serta inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor yang masih menjual produk makanan ringan jenis Latiao.
“Kami sangat serius menangani ini agar tidak terulang. Ke depan, pengawasan jajanan di sekolah akan kami perketat,” tegas Azmi.