banner"970x150"title"970x150" banner"970x150"title"970x150"

Antusias, Ratusan Peserta “Women Forest Defender” Ikuti Kegiatan PINUS, TAF, dan FP3HI

banner"400x100"title"400x100"

Menurut Yunita, kegiatan untuk memastikan bahwa pengelolaan hutan dilakukan secara inklusif dan kolaboratif. “Selama lebih dari satu dekade, The Asia Foundation terus belajar agar kerja-kerja mereka responsif terhadap kebutuhan perempuan di komunitas, tanpa meninggalkan peran laki-laki”.

“Solidaritas dan kepemimpinan perempuan di akar rumput merupakan contoh nyata aksi iklim,” sambung Pardede, perwakilan The Asia Foundation. “Mereka bukan hanya bagian dari cerita tentang dampak perubahan iklim, tetapi bagian penting dari solusi, melalui pengelolaan hutan sosial,” katanya.

Sementara itu, Perwakilan Gubernur Sumatera Selatan, Zulkarnain, menyampaikan dukungan pemerintah provinsi Sumatera Selatan terhadap kegiatan tersebut. “Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendukung penuh langkah FP3HI dalam memperkuat peran perempuan dan generasi muda di perhutanan sosial. Sinergi seperti ini penting untuk memastikan pengelolaan hutan berjalan inklusif, adil, dan berkelanjutan,” katanya.

FP3HI Sumsel kini menjadi wadah bersama bagi perempuan penjaga dan pengelola hutan dari berbagai kabupaten seperti Muara Enim, Lahat, Banyuasin, Musi Banyuasin, Pagaralam, OKU, Empat Lawang, dan Musi Rawas, untuk saling belajar serta memperkuat kepemimpinan dan advokasi kebijakan yang berpihak pada perempuan di tingkat tapak.

Baca Juga :  Bentuk Sinergitas, Dandim 0402/OKI Kunjungi Kantor Forjubes