” Kami takut mas, anak kami terkena mental hingga trauma, bahkan sampai pernah tidak mau masuk sekolah pasca mendapatkan perlakuan kekerasan fisik dari oknum guru tersebut.” Ungkapnya.
Sangat disayangkan apabila ini terus dibiarkan, namun tidak memberi efek jera kepada pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak . “Kejadian seperti ini sudah sangat meresahkan kami selaku orang tua sudah menahan rasa kesabaran .
” Dari beberapa orang tua korban tidak berani untuk melaporkan perbuatan oknum guru tersebut, takut anaknya dikeluarkan dari sekolah, namun sampai sekarang masih berlanjut kekerasan terhadap anak, baik dari pihak sekolah /Kepsek dan Disdik kota. “Kasus ini yang pertama kali nya mas, saya ambil tindakan berani kan diri datang ke kantor ombudsman sumsel setelah anak saya mengalami kekerasan nama MJ duduk dibangku kelas IV oleh oknum guru disekolah bahkan sampai tidak dinaikkan kelas V dan diarahkan pindah sekolah agar naik kelas,” keluhnya pada awak media.
Lebih lanjut, “oknum guru tersebut sudah sangat keterlaluan, Kami berharap pelaku mendapatkan efek jera dari aparat kepolisian agar tidak mengulangi lagi perbuatan tindak kekerasan terhadap murid disekolah.
