Salah satunya seorang perempuan inisial (N) menjadi korban insiden bersimbah darah dalam festival perlombaan bidar palembang, menurut keterangan korban (N) mengatakan pada saat nonton perlombaan bidar di sungai musi, dirinya dengan beberapa warga ada pada di kapal tongkang, saat bidar mau melintas tiba tiba bidar ini kepinggir arah kapal kami, kami kaget panik langsung jerit kepada sopir tongkang agar segera jalan, saat tongkang sudah hidup, kami berputar putar disitulah, bukan sengaja menghalangi bidar yang berlomba,” Ucap korban.
(N) Juga menerangkan saat nabrak ke kapal kami, pemain bidar asal pali B melempar dayung dan mencederai kepala saya, sehingga darah dari kepala saya keluar sangat banyak. Disitu membuatkan puluhan warga dalam tongkang syok langsung melarikan saya ke Rumah sakit ak Gani benteng, pada saat sebelum saya dibawa ke rumah sakit, saya di bawa ke tenda panitia nyari tim medis, disitu tidak ada satu orangpun” Terangnya.
Usai akhir pengobatan korban (N) di mintai uang sejumlah Rp. 168.000 separuh biaya dari pengobatan oleh oknum panitia dinas pariwisata kota palembang bernama ibu fitry, “pangkasnya.
Saat di konfirmasi awak media, TV sumsel, detikNews TV, Sumsel 9, Ka Dinas pariwisata palembang Sulaiman Amin angkat bicara dirinya akan menuntut pemilik tongkang yang menghalang-halangi acara festival bidar palembang sehingga membuat acara jadi buruk amburadul, malu besar di hadapan pandangan masyarakat,” Tegasnya.
Sulaiman juga menuturkan untuk korban sudah di obati panitia dari dinas, dan menggunakan uang pribadi,” Imbuhnya.