Namun, sikap paslon ini justru menimbulkan spekulasi mengenai sejauh mana komitmen mereka terhadap transparansi dan dialog publik.
Publik pun bereaksi, apakah sikap menghindar ini mencerminkan kepemimpinan yang kurang responsif atau tidak menghargai peran jurnalis yang sedang menggali informasi berimbang untuk disajikan melalui mass media,
“Sebagai calon pemimpin, mereka seharusnya menggunakan momen ini untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Jika sekarang menghindar, bagaimana nanti saat dihadapkan pada persoalan lebih besar?” Sabtu, (2/11/2024).
Reaksi serupa disampaikan Siti, pedagang di Tanjung Lubuk. “Saya berharap pemimpin yang siap mendengar dan memberikan jawaban. Kalau sekarang sudah menghindar, bagaimana nanti jika sudah terpilih? Masyarakat butuh pemimpin yang berani berdialog,” ujarnya.