Bagi pemilih muda, seperti Sukri Hasan, mahasiswa warga Celikah Kayuagung ini menyebut keterbukaan calon adalah syarat mutlak kepercayaan. “Kalau calon hanya tampil di panggung tapi enggan berkomunikasi langsung tentunya patut dipertanyakan. Apalagi bila sengaja menghindar wartawan,” ungkapnya.
Publik memaklumi bila paslon memiliki tim media sendiri sebagai sarana publikasi. Tetapi akan lebih berimbang bila di ikuti media lainnya.
Ketiadaan Muchendi-Supriyanto dalam konferensi pers tersebut kini menimbulkan kekhawatiran terkait responsivitas mereka terhadap isu-isu di OKI. Di tengah proses Pilkada, warga OKI berharap memiliki pemimpin yang bukan hanya berwawasan luas tetapi juga siap menjawab aspirasi masyarakat secara jujur dan transparan,
“Menghindari wartawan bukanlah sikap pemimpin yang terbuka kepada masyarakat. Dengan sikap demikian pula akan menimbulkan kesenjangan dengan pekerja media” ujarnya. (tim)