Dalam sambutan Ketua KPU OKI yang disampaikan oleh Antoni Ahyar. SH Komusioner KPU OKI devisi Teknis penyelenggaraan mengatakan, simulasi ini dilakukan dilakukan sebagai bagian dari upaya KPU untuk mencari hal yang paling ideal, berangkat dari pengalaman pengelolaan Pemilu 2024 dan Pilkada terakhir 2024. Idealitas-idealitas KPU terkait penyelenggaraan pemilu, terutama teknis penyelenggaraan di TPS yang baik, efektif, efisien dan tidak terlalu melelahkan semua pihak.
“KPU dalam hal ini sebagai regulator, KPU bertanggung jawab menyiapkan teknis penyelenggaraan, agar jajaran adhoc di tingkat TPS dalam melaksanakan tugas tidak terlalu berat, lebih simpel, dan lebih sederhana. Kami tentunya ingin pilkada serentak berjalan lancar,” kata Antoni.
Lanjut dia, simulasi ini juga untuk memastikan 600 pemilih per TPS bisa berjalan dengan baik, selain itu untuk penyederhanan penghitungan suara.
Simulasi ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemungutan suara, dan sampai sejauh mana tingkat akurasi petugas KPPS dalam mengadministrasikan hasil pemungutan suara.