“Meskipun konfirmasi telah dilakukan kepada beberapa wartawan di lapangan sebelum berita ditayangkan, miskomunikasi tetap terjadi. Untuk itu, kami memohon maaf atas kesalahan tersebut,” ujar Rachmat Sutjipto di Kayuagung, Sabtu (23/12/3024).
Menurutnya, sebagian wartawan yang tidak mengetahui adanya press conference Paslon MURI lantaran berpegang pada kesepakatan teknis. Berdasarkan poin yang disepakati, press conference diawali oleh Paslon Nomor Urut 01 (JADI) dan dilanjutkan oleh Paslon Nomor Urut 02 (MURI). Namun, setelah sesi JADI selesai, Paslon MURI tidak muncul di ruang konferensi pers sebagaimana yang diharapkan.
“Rekan-rekan wartawan mungkin menyimpulkan bahwa Paslon MURI tidak melakukan press conference karena ketidakhadiran tersebut. Inilah yang menjadi titik awal kesalahpahaman,” jelasnya.