Muhammadiyah menggunakan metode hisab atau perhitungan astronomi, sementara pemerintah mengandalkan rukyatul hilal atau pengamatan langsung bulan sabit. Meski metode berbeda, tujuan keduanya tetap sama: memberikan kepastian kepada umat Islam mengenai awal bulan suci Ramadhan.
Persiapan Menyambut Ramadhan
Dengan adanya kepastian tanggal dari Muhammadiyah, umat Islam yang mengikuti metode ini dapat mulai bersiap lebih awal, baik dari segi ibadah maupun kebutuhan sehari-hari. Bagi yang menunggu keputusan pemerintah, pengumuman resmi setelah Sidang Isbat akan memberikan kepastian dalam merencanakan sahur, tarawih, dan amalan Ramadhan lainnya.
Meskipun terkadang terjadi perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan, yang terpenting adalah kesiapan umat Islam dalam menyambut bulan penuh berkah ini dengan meningkatkan ibadah dan memperbanyak amal kebaikan.(Rani M)