Fir menjelaskan, informasi soal surat tersebut pertama kali ia terima dari Ade Indra Chaniago yang menyebut mendapatkan dokumen itu dari Charma Afrianto. “Saya tidak berhubungan langsung dengan Charma, dan sudah saya serahkan ke Pak Nursyamsu untuk menindaklanjutinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fir menuturkan sudah berkonsultasi dengan Wadirkrimsus Polda Sumsel serta Kanit I Pidsus Polda Sumsel, Amsal, mengenai dugaan pemalsuan tersebut. “Saya merasa sangat dirugikan karena tanda tangan dan cap sekolah dipalsukan. Masalah ini sudah saya laporkan ke Polda Sumsel karena masuk ranah pidana,” tegasnya.
Fir juga menyampaikan bahwa dirinya telah memberikan klarifikasi kepada Dinas Pendidikan Sumsel melalui pengawas SMA, Syamsul, serta sejumlah media. “Palembang ini banyak media. Saya sudah klarifikasi, termasuk melalui Haluan Sumatera dan Logika Indonesia.
